Sumber Air Minum
sumber
air bersih ataupun air minum dapat berasal dari air permukaan, air hujan, dan
air tanah. Berdasarkan ketiga sumber air tersebut air tanah yang paling baik
digunakan sebagai sumber air minum karena pencemaran pada air tanah relatif
lebih kecil dibandingkan dengan air permukaan ataupun air hujan
Macam-macam
sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum yaitu:
1. Air Hujan atau
Air Atmosfer
Air hujan adalah air yang terbentuk
akibat proses kondensasi uap air di atmosfer.
Air hujan dalam keadaan murni relatif bersih, bebas dari bakteri-bakteri
patogen dan dapat di minum. Akan tetapi air hujan tidak mengandung
mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Air hujan banyak mengandung senyawa-senyawa kimia yang ada di udara yang
ikut terbawa saat hujan turun, misalnya NH3, CO2 agresif
debu, gas,
dan asap pabrik. Akibatnya air hujan menjadi kotor dan bersifat toksin.
Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa
penyalur maupun bak-bak reservoir,
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros
terhadap pemakaian sabun. Sifat lunak yang dimaksud adalah tingkat kesadahan
air hujan yang melebihi ambang batas water hardness (kesadahan air).
Air hujan ini dimanfaatkan terutama bagi masyarakat yang bertempat
tinggal di perbukitan (bentuklahan denudasional). Air hujan ditampung dalam sebuah bak dengan ukuran kurang lebih sekitar 3 x 3 meter, hendaknya jangan menampung air hujan saat hujan mulai turun karena air
hujan yang pertama kali turun tersebut masih mengandung banyak kotoran. Untuk bisa memanfaatkan air hujan
sebagai sumber air minum secara aman hendaknya air diolah dengan cara
penyaringan dan penetralisir terlebih dahulu.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang ada di
permukaan tanah, baik yang keberadaannya bersifat sementara atau permanen
(mengalir). Air permukaan juga dikatakan sebagai air hujan yang mengalir di
permukaan bumi bisa berwujud air sungai, danau, waduk, dan kolam.
Air
permukaan kurang baik untuk dikonsumsi langsung karena umumnya mudah tercemar
oleh kotoran-kotoran yang terdapat di permukaan tanah selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, dan
daun-daunan. Selain itu, disebabkan juga oleh aktivitas
masyarakat yang sering berpusat pada sumber-sumber air permukaan dengan tujuan
untuk mempermudah dalam melangsungkan
kehidupan. Akan tetapi disatu sisi akibat aktivitas manusia tersebut, air
permukaan rawan terjadinya pencemaran air yang berasal dari limbah yang
dihasilkan akibat aktivitas rumah tangga, industri, pertanian, dan hotel. Adanya
aktivitas manusia seperti ini akan
menghasilkan limbah pencemar yang masuk ke dalam perairan dan berpotensi
menurunkan kualitas air perairan tersebut.
3. Air Tanah
Air tanah adalah air yang mengalir atau bergerak
di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah yang
mengalami pengisian yang terus menerus dan penyimpananya berbeda waktunya tergantung
pada kondisi geologinya. Kualitas air tanah menjadi sangat penting, karena
sebagian besar pengguna air tanah menggunakan air tersebut secara langsung.
Kalaupun melakukan pengolahan, hanya terbatas pada pengolahan fisik atau kimia
yang sederhana. Beragamnya kontaminan dengan tingkat bahaya (toksisitas) yang bervariasi
dan mahalnya biaya untuk pemulihan kualitas (remendiasi), maka menjaga kualitas
air tanah akan lebih baik daripada mencemari kemudian memperbaikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar